Pemateri Pelatihan

Pelatihan Manajemen Surveilans yang dilaksanakan oleh Pengurus Daerah IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)/Public Health Association of Indonesia Prov. Sulawesi Tenggara Republik Indonesia (11 Mei 2013)

Peresmian Gedung Baru FKM UHO

Bersama Rektor Universitas Halu Oleo Kendari “Prof. DR. Ir. H. Usman Rianse, MS”, dalam peresmian gedung baru Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.

IAKMI : Bakti Sosial Korban Banjir

Tim bantuan sosial Pengurus Daerah IAKMI Prov. Sulawesi Tenggara, memberikan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Kapoaila Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Republik Indonesia

Bersama Istri Tercinta

Dalam suasana lebaran idul adha 2013 bersama Istri “Devi Savitri Effendy”

My Lovely Son and His Sister

Belajar menyukai gitar di usia dini berdua bersaudara “Barakh Alfath Tosepu" dan "Sansiviera Kesha Qalbi Tosepu”

Minggu, Juni 26, 2011

Malinda Dee dan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Saat ini orang yang paling berbahagia di negeri ini adalah Malinda DEE, memiliki uang yang banyak hasil menganyang uang nasabah sebesar 17 milliar rupiah, setiap hari dijaga oleh polisi, kemana mana selalu dikawal aparat keamanan,bahagianya lagi ketika sakit menggunakan asuransi jamkesmas.

Berbagai media, baik cetak maupun elektronik mewartakan Malinda. Sosok Malinda menjadi heboh karena terkait pencucian uang dan tindak pidana perbankan. Mantan Senior Relationship Manager Citibank Landmark itu mengalirkan dana nasabah ke beberapa rekening yang kemudian diketahui ditransfer kembali ke rekening milik Malinda. Paras cantik nan rupawan membuat berita tentang malinda semakin menarik untuk di wartakan. Sangat disayangkan karyawan senior berbuat seperti itu. Namun demikian, itulah faktanya. Proses hukum terus berlanjut tak seorangpun yang bisa lepas dari proses yang sementara berjalan.

Bila meruntut berbagai macam kasus penipuan dewasa ini, hampir tidak ada lagi tempat yang aman untuk menyimpan barang-barang berharga. Selama ini masyarakat menganggap bank adalah tempat yang paling aman untuk menyimpan uang dan benda berharga lainnya. Namun dengan modus yang dilakukan Malinda, rasa-rasanya akan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap bank. Sesungguhnya Malinda adalah wanita yang sangat lihai dan piawai dalam bekerja, seandainya saja Malinda sebelum melakukan aksinya berkonsultasi dengan penulis kolom ini, maka penulis akan menyarankan silahkan mengambil uang yang disimpan para koruptor dan jangan uang yang bukan koruptor. Toh uang itu hasil jarahan, sehingga ceritanya akan menjadi “Koruptor di Jarah”, dan cerita ini akan menjadi kasus pertama yang akan menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam upaya melakukan pencegahan tindak pidana korupsi. Para penegak hukum akan mencari pasal-pasal yang terkait dengan kasus ini, mungkin saja Malinda bisa bebas karena menyelamatkan uang Negara dan dikembalikan ke kas Negara, walaupun jalan dan caranya yang berbeda. Sehingga ceritanya akan semakin menarik menjadi “Penjarah itu Pahlawan”.

Secara rasional uang bagi Malinda tidaklah menjadi persoalan, namun ketika manusia menjadi sakit segalanya akan sirna. Dalam usaha dan doa yang diharapkan hanyalah “Sehat”. Perilaku Malinda membawa efek buruk bagi kesehatan. Tidak salah memperelok tubuh karena itu adalah impian setiap manusia yang ingin tampil hebat, yang perlu diingat adalah proses dan caranya harus sesuai dengan prinsip pelayanan kesehatan. Akibat perbuatan itu Malinda mengeluh payudaranya nyeri saat masuk Rumah Sakit Polri Dr. Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/5) lalu, sekitar pukul 15.00 WIB. Kaki dan tangan perempuan itu sempat mengalami pembengkakan. Dia mengalami peradangan pada payudara atau sikatrik mammae mastitis. Takdir berbicara lain, harta yang seharusnya dinikmati harus berakhir di terali besi. Akibat perbuatannya Malinda berada dalam pengawasan pihak kepolisian, namun yang paling mengherankan ketika Malinda sakit , dia akan menggunakan Jamkesmas sebagai asuransi dalam pengobatan peradangan pada payudara yang dia derita.

Program Jamkesmas adalah program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin yang sebelumnya disebut Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin).Program yang dimulai pada tahun 2008 kemudian dilanjutkan pada tahun 2009 karena terbukti meningkatkan akses rakyat miskin terhadap layanan kesehatan gratis. Program itu nantinya terintegrasi atau menjadi bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional yang bertujuan memberi perlindungan sosial dan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Jika Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) efektif diterapkan di Indonesia, program Jamkesmas akan disesuaikan dengan sistem itu.

Malinda sosok wanita yang sangat beruntung, berbeda dengan Rifan Saputra, Bocah berusia empat bulan,yang menderita penyakit hydrocephalus, warga Kampung Kandang Sapi, RT 02 RW 01, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor,Jawa Tengah. Bocah ini masuk di salah satu rumah sakit yang ada didaerah tersebut, namun pihak rumah sakit enggan merawat balita ini, walau keluarga sendiri sudah menunjukan kartu Jamkesmas. Ironi sungguh menyakitkan, jamkesmas yang seharusnya dipergunakan buat masyarakat miskin ternyata tidak kenyataannya lain. Justru akan dipergunakan oleh seorang wanita kaya pembobol uang nasabah. Entah alasan rasional apa yang melatarbelakangi hal ini terjadi, apakah karena dana jamkesmas banyak dikorupsi oleh pengelolanya sehingga dapat dipergunakan oleh Malinda. Di beberapa daerah dilaporkan adanya penyalahgunaan dana jamkesmas seperti yang terjadi Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kepala puskesmas tersebut di duga melakukan penyelewengan dana jamkesmas sebesar 200 juta. Dari segi jumlah, memang tidak sebanding yang dilakukan oleh Malinda, namun jika seluruh puskesmas melakukan hal yang sama dampaknya akan sangat besar.

Dalam prinsip pelayanan kesehatan memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah tujuan utama yang selalu dijunjung tinggi. Prinsip ini tidak membeda-bedakan antara kaya dan miskin, sehingga baik Malinda dan Rifan Saputra memiliki hak yang sama. Jamkesmas merupakan perhatian pemerintah terhadap masyarakat dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat. Ini bisa berjalan dengan baik, bila provider kesehatan mengerti dan memahami prinsip pelayanan kesehatan. Bangsa ini telah mencurahkan energinya dalam menjamin kesehatan masyarakat. Didaerah-daerah dikembangkan dengan istilah pelayanan kesehatan gratis, istilah yang berbeda niat yang sama.

Akhirnya, semoga Malinda dan Rifan Saputra segera memperoleh kesembuhan dan menjalani hidup ini seperti manusia-manusia yang sehat lainnya. Jamkesmas merupakan asuransi kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu, sehingga selayaknyalah hak-hak masyarakat yang kurang mampu di berikan. Ini bisa berjalan dengan baik bila pengelola jamkesmas yang berada di level puskesmas (pusat pelayanan kesehatan masyarakat) memiliki jiwa yang amanah.

Senin, Juni 13, 2011

WABAH Escherichia coli (E.coli) YANG MEMATIKAN (Ramadhan Tosepu)

Mikroorganisme secara luas tersebar di seluruh bumi dan atmosfer. Mikroorganisme termasuk bakteri, virus, dan protozoa, parasit. Mikroskopis ini tidak terlihat dengan mata telanjang. Mereka ditemukan di semua permukaan air, termasuk danau, sungai. Banyak mikroorganisme dapat bertahan pada iklim yang ekstrim. Sebagian besar mikroorganisme dalam lingkungan dan ditemukan dalam air tidak berbahaya, tapi terdapat juga organisma yang berbahaya. Mikroorganisme yang paling penting bagi kesehatan manusia adalah mereka yang menyebabkan penyakit, yang disebut patogen

Pada pertengahan bulan Mei 2011 di Jerman dilaporkan terjadi wabah E.coli. Negara maju ini sangat kaget terhadap wabah yang melanda masyaraat, betapa tidak masyarakat yang begitu peduli tehadap kesehatan dan pemerintah yang serius mengurusi masalah kesehatan mengalami problem yang sangat besar,sungguh tidak dibayangkan akan hal ini terjadi,namun itulah penyakit kapan dan dimana saja bisa terjadi.

E. coli adalah salah satu coliforms tinja. Ia hidup dalam saluran pencernaan berdarah hangat hewan dan manusia. Sehingga E.coli ada dalam kotoran hampir semua hewan berdarah panas dan manusia. Kehadirannya dilingkungan adalah indikasi yang jelas dari kontaminasi tinja. E. coli dapat mengandung patogen dan akan berisiko terjadinya berbagai penyakit. Sehingga secara teori bakteri E.coli hanya bisa ada pada air, dari berbagai macam kasus bakteri E.coli bisa mencemari lingkunga perairan khususnya pada sumber air bersih. Hal inilah yang sering terjadi di beberapa negara berkembang. Kasus ini menjadi serius dan menghawatirkan karena sumber dan media penularannya bukan berasal dari air, namun berbagai buah seperti : mentimun. Strain. Diperkirakan kejadian E.coli ini muncul karena adanya strain baru yang dikenal dengan nama E. coli enterohaemorrhagic (EHEC). Penyakit yang disebabkan oleh E.coli berupa sakit perut seperti kram dan diare yang pada sebagian kasus bahkan dapat berdarah (haemorrhagic colitis) serta demam dan muntah. Masa inkubasi penyakit akibat E.coli berkisar antara tiga sampai delapan hari, rata-rata empat hari. Dengan strain baru ini E. coli enterohaemorrhagic (EHEC) telah mengembangkan sindrom hemolitik-uremik (HUS), yang dapat menyebabkan diare berdarah, gagal ginjal, kerusakan neurologis dan kematian.

BBC News melaporkan pada tanggal 8 juni 2011 Wabah tersebut telah mengakibatkan 24 orang meninggal, 2.400 orang terinfeksi dengan komplikasi yang menyerang ginjal. Selain itu Departemen Kesehatan RI menyampaikan bahwa ada beberapa negara di Eropa yang mengalami kasus yang sama, yakni Austria (2 kasus EHEC), Republik Czech (1 kasus EHEC), Denmark (7 kasus HUS dan 10 kasus EHEC), Prancis (6 kasus EHEC), Belanda (4 kasus HUS dan 4 kasus EHEC), Norwegia (1 kasus EHEC). Kemudian, Spanyol (1 kasus HUS), Swedia (15 kasus HUS dan 28 kasus EHEC), Swiss ( 2 kasus EHEC), Inggris (3 kasus HUS dan 4 kasus EHEC) dan Amerika Serikat (2 kasus HUS). Ini artinya negara-negara di Eropa harus diwaspadai oleh pemerintah, terlebih masyarakat yang aka bepergian ke Eropa.

Seandainya saja wabah ini terjadi di Indonesia maka ceritanya akan semakin menarik dan menjadi perhatian yang sangat serius, maksudnya adalah lembaga kesehatan dunia World Health Organization (WHO) akan memberikan peringatan yang sangat keras terhadap negara ini. Peringatan yang sama oleh pemerintah provinsi jawa tengah yang salah satu sekolah didaerah tersebut tidak mau melakukan penghormatan bendera, ancamannya “ditutup”. Namun tidaklah demikian di negara eropa,mungkin saja mereka berfikir dunia ini hanyalah milik mereka, sehingga dalam hal-hal tertentu digunakanlah standar ganda.

Tantangan dan perkembangan dalam keamanan makanan

Fokus dari wabah yang terjadi di Jerman mengarah pada pangan. Keselamatan makanan yang berasal dari bioteknologi perlu dinilai dengan hati-hati. Untuk menyediakan dasar ilmiah keputusan mengenai kesehatan manusia, metode baru dan kebijakan untuk menilai makanan seperti itu perlu dikembangkan dan disepakati secara internasional. Penilaian harus mempertimbangkan manfaat bagi kesehatan. Tanaman dimodifikasi untuk menolak hama, makanan dengan alergen dihapus atau makanan dengan peningkatan nutrisi yang sangat penting yang mungkin dapat dilakukan, contoh yang pertama, anti-mikroba dalam beberapa makanan yang dimodifikasi secara genetik telah diusulkan untuk menjadi yang terbaik. yang kedua. Penimbangan resiko dan manfaat potensial merupakan aspek penting penilaian makanan yang berasal dari bioteknologi yang belum mendapat banyak perhatian di masa lalu. Demikian juga, komunikasi yang jelas tentang dasar penilaian keamanan di daerah ini umumnya kurang diperhatikan pada tingkat nasional dan internasional. Jika tidak dipantau dengan baik, perubahan dalam praktek-praktek peternakan, termasuk makanan, mungkin memiliki implikasi yang serius bagi keamanan pangan.

Tantangan lain, yang harus ditujukan untuk membantu menjamin keamanan pangan, termasuk globalisasi perdagangan makanan, urbanisasi, perubahan gaya hidup, perjalanan internasional, pencemaran lingkungan, pencemaran yang disengaja dan alam dan bencana buatan manusia. Rantai produksi pangan telah menjadi lebih kompleks, menyediakan kesempatan yang lebih besar untuk kontaminasi dan pertumbuhan patogen. Banyak wabah penyakit bawaan makanan yang pernah terdapat dalam komunitas kecil mungkin sekarang mengambil dimensi global.

Upaya Pencegahan

Berbagai cara telah dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran wabah, yang sehat jauh lebih banyak. Mereka ini harus dilindungi agar tidak masuk dalam kelompok yang sakit termasuk masyarakat Indonesia, sehingga pendekatan Public Health (Kesehatan Masyarakat) memiliki peran yang sangat strategis. Secara personal masyarakat di anjurkan untuk menjaga kebersihan perorangan (personal hygiene), misalnya mencuci tangan pakai sabun setelah buang air besar dan sebelum makan. Cara ini sederhana namun tidaklah mudah untuk menerapkannya sehingga membutuhkan kerja keras untuk mewujudkannya.

Dari sisi pemerintah, kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang tersebar di seluruh negeri ini harus mengoptimalkan upaya karantina terutama warga yang berkunjung ke eropa khususnya jerman. Pihak kementrian pertanian juga dituntut untuk tetap mengawasi pangan terutama yang berasal dari negara eropa. Langkah ini akan jauh lebih efektif dalam mencegah penyebaran wabah E.coli jika dibandingkan upaya pengobatan yang melanda masyarakat. Kerugian ekonomi akibat masyarakat yang sakit akan memberikan nilai negatif bagi pembangunan bangsa. (Cengkareng,10 Juni 2011)