Pemateri Pelatihan

Pelatihan Manajemen Surveilans yang dilaksanakan oleh Pengurus Daerah IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)/Public Health Association of Indonesia Prov. Sulawesi Tenggara Republik Indonesia (11 Mei 2013)

Peresmian Gedung Baru FKM UHO

Bersama Rektor Universitas Halu Oleo Kendari “Prof. DR. Ir. H. Usman Rianse, MS”, dalam peresmian gedung baru Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.

IAKMI : Bakti Sosial Korban Banjir

Tim bantuan sosial Pengurus Daerah IAKMI Prov. Sulawesi Tenggara, memberikan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Kapoaila Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Republik Indonesia

Bersama Istri Tercinta

Dalam suasana lebaran idul adha 2013 bersama Istri “Devi Savitri Effendy”

My Lovely Son and His Sister

Belajar menyukai gitar di usia dini berdua bersaudara “Barakh Alfath Tosepu" dan "Sansiviera Kesha Qalbi Tosepu”

Senin, Februari 22, 2010

INDONEIA SEHAT 2010, MUNGKINKAH? (Ramadhan Tosepu)

Indonesia Sehat 2010

Mendengar kata Indonesia Sehat 2010 banyak masyarakat akan berfikir pada tahun 2010 masyarakat Indonesia tidak akan ada lagi yang sakit. Sesunguhnya konsep pembangunan kesehatan yang dimaksudkan tidaklah demikian. Rasa-rasanya bangsa ini semakin lama semakin tak kunjung jelas arah pembagunan kesehatannya, setidaknya hal itu dapat dilihat dengan maraknya penyakit berbasis lingkungan yang melanda masyarakat. Penulis berfikir semakin banyak tenaga kesehatan akan semakin menyejahterakan masyarakat dalam hal kesehatan, namun ketika kita melihat dewasa ini setidaknya gambaran itu jauh dari kenyataan. Pertanyaanya kemudian, kenapa ini terjadi ?

Dimasa pemerintahan Presiden B.J.Habibie tahun 1999 yang kala itu kementrian kesehatan dipimpin oleh Prof. Farid Anfaza Moeloek pernah mencanangkan program yang sangat luar biasa dan istimewa untuk arah dan kebijakan pembangunan kesehatan yakni “ Indonesia sehat 2010”. Kebijakan pembangunan ini akan bisa terjawab ketika tahun 2010 kelak. Saat ini kita telah memasuki tahun 2010, pertanyaan berikutnya, apakah Indonesia sehat 2010 telah tercapai? Jawabannya ada pada kita semua. bagaimana dengan keadaan diri kita saat ini? Tentunya program Indonesia sehat 2010 ini hanya akan terselenggara dengan baik, apabila semua elemen bangsa ini turut mengambil peran sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Dalam pembangunan kesehatan, sehat bukan hanya tangung jawab tenaga kesehatan, namun yang paling penting adalah bagaimana elemen masyarakat sadar akan arti hidup sehat, yang sesuai dengan norna-norma budaya bangsa Indonesia.

Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

Peran Sarjana Kesehatan Masyarakat

Reformasi dibidang kesehatan telah dimulai sejak tahun 1999, dalam reformasi pembangunan kesehatan ini memiliki lima fenomena yang berpengauh terhadap pembangunan kesehatan.Pertama, perubahan pada dinamika kependudukan.Kedua, Temuan-temuan ilmu dan teknologi kesehatan.Ketiga, Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan perdagangan bebas, revolusi informasi, telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan.Kelima, Demokratisasi.

Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

Tenaga kesehatan masyarakat (Kesmas) merupakan bagian dari sumber daya manusia yang sangat penting perannya dalam pembangunan kesehatan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pembangunan kesehatan dengan paradigma sehat merupakan upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

Pelayanan promotif, untuk meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan diperlukan program penyuluhan dan pendidikan masyarakat yang berjenjang dan berkesinambungan sehingga dicapai tingkatan kemandirian masyarkat dalam pembangunan kesehatan. Dalam program promotif membutuhkan tenaga-tenaga kesmas yang handal terutama yang mempunyai spesialisasi dalam penyuluhan dan pendidikan.
Pelayanan preventif, untuk menjamin terselenggaranya pelayanan ini diperlukan parar tenaga kesmas yang memahami epidemiologi penyakit, cara-cara dan metode pencegahan serta pengendalian penyakit. Program preventif ini merupakan salah satu lahan bagi tenaga kesmas dalam pembangunan kesehatan. Keterlibatan kesmas dibidang preventif di bidang pengendalian memerlukan penguasaan teknik-teknik lingkungan dan pemberantasan penyakit. Tenaga kesmas juga dapat berperan dibidang kuratif dan rehabilitatif kalau yang bersangkutan mau dan mampu belajar dan meningkatkan kemampuannya dibidang tersebut.

Berfikir secara system (system thinking)

Menyelesaikan masalah kesehatan bukan lagi bertumpu pada budaya masa lampau yang mementingkan kesenangan pimpinan, saat ini tenaga kesehatan masyarakat haruslah lebih proaktif dalam melihat permasalahan kesehatan masyarakat. Penyelesaiaan masalah secara proaktif membutuhkan cara berfikir system artinya harus terstruktur dan terarah pada satu tujuan yakni untuk kesejahteraan masyarakat. Beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain, adalah: proaktif mengembangkan dan menghasilkan ide-ide dan berpikir secara sistem (system thinking),proaktif mencari sumber dana pembangunan kesehatan, proaktif mengundang investor bidang kesehatan, dan proaktif melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga donor nasional dan internasional.

Reformasi Promosi Kesehatan

Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan media (cetak dan elektonik) merupakan salah faktor penentu keberhasilan suatu program promosi kesehatan. Ketika pemerintah melakukan program kesehatan dengan melibatkan media gaungnya akan terasa lebih besar dibandingkan dengan tanpa media. Membaca teori manapun, para ahli kecenderungannya akan berkata demikian. Namun diera demokrasi saat ini publikasi sangatlah penting untuk sebahagian orang, dua hal akan muncul, pertama ide/gagasan promosi kesehatan akan nampak jelas dan memberikan pengaruh terhadap masyarakat, kedua foto sang pemberi ide/gagasan akan terlihat indah. Telah banyak pesan promosi kesehatan yang telah dibuat, namun kenyatannya dapat kita lihat apakah berbanding lurus dengan pesan yang disampaikan terhadap perubahan perilaku seseorang?

Penutup

Tahun 2010 ini diharapkan penduduk Indonesia tidak lagi menemukan hambatan yang berarti dalam menjangkau pelayanan kesehatan baik itu dalam hal ekonomi atau biaya maupun yang bersifat non-ekonomi seperti jarak pelayanan kesehatan yang semakin dekat sehingga memudahkan masyarakat yang membutuhkannya. Perilaku sehat dan lingkungan yang sehat serta ditunjang dengan fasilitas kesehatan yang memadai dan kemampuan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan, akan membuat derajat kesehatan masyarakat meningkat. Dewasa ini kondisi bangsa Indonesia masih sangat membutuhkan perhatian yang sangat serius dalam menangani masalah kesehatan masyarakat. Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi tenaga kesehatan masyarakat untuk menunjukkan eksistensinya dalam pembangunan kesehatan. Secara sadar sarjana kesehatan masyarakat harus proaktif dan berfikir system dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat. Teori-teori dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat telah banyak dipelajari, baik itu yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri, namun yang dibutuhkan saat ini adalah penerapan teori tersebut yang tentunya tetap mengacu pada budaya bangsa ini. Sehingga pencapaian program Indonesia sehat 2010 dapat terwujud di bumi Indonesia umumnya dan di Bumi Anoa khususnya.