Pemateri Pelatihan

Pelatihan Manajemen Surveilans yang dilaksanakan oleh Pengurus Daerah IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)/Public Health Association of Indonesia Prov. Sulawesi Tenggara Republik Indonesia (11 Mei 2013)

Peresmian Gedung Baru FKM UHO

Bersama Rektor Universitas Halu Oleo Kendari “Prof. DR. Ir. H. Usman Rianse, MS”, dalam peresmian gedung baru Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.

IAKMI : Bakti Sosial Korban Banjir

Tim bantuan sosial Pengurus Daerah IAKMI Prov. Sulawesi Tenggara, memberikan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Kapoaila Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Republik Indonesia

Bersama Istri Tercinta

Dalam suasana lebaran idul adha 2013 bersama Istri “Devi Savitri Effendy”

My Lovely Son and His Sister

Belajar menyukai gitar di usia dini berdua bersaudara “Barakh Alfath Tosepu" dan "Sansiviera Kesha Qalbi Tosepu”

Selasa, Mei 25, 2010

Dampak Penambangan Terhadap Kesehatan Masyarakat


Euforia Penambangan

Di negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi pertambangan cukup besar telah menempatkan tambang sebagai indikator kemajuan suatu daerah. Terlebih daerah memiliki ruang yang sangat luas untuk menerima investor pertambangan secara bebas tanpa harus meminta persetujuan dari pusat. Kebebasan inilah yang sering dimanfaatkan kedua belah pihak, baik dari pemerintah daerah, terlebih bagi para investor yang senantiasa melihat adanya peluang untuk berinvestasi. Pada dasarnya pertambangan telah ada di Indonesia sejak zaman belanda. Penambangan yang ada saat ini merupakan warisan dari belanda yang telah melahirkan kota-kota tambang. Apa yang telah diwarisi Belanda saat itu, oleh Presiden Soekarno pada zaman pemerintahannya berusaha untuk menasionalisasi semua perusahan-perusahaan asing yang ada di Indonesia tidak terkecuali yang dikembangkan oleh belanda. kondisi ini membawa keuntungan buat Indonesia. Betapa tidak, pertambangan yang dulunya dikuasai oleh pihak asing semuanya dikembalikan dan dikelola oleh pemerintah Indonesia. Kenyataan tersebut jauh apa yang terjadi saat ini, pihak asing dengan mudahnya masuk di Indonesia.

Fenomena seperti itu tidak asing lagi ditemukan di Negara ini, terlebih sumber daya hayati yang paling banyak dieksploitasi pemanfaatannya adalah sumber daya yang terdapat dalam ekosistem hutan hujan yang terletak di dataran rendah. Dari segi ekonomi memang ekosistem hutan semacam inilah yang dapat mendatangkan keuntungan terbesar karena mengandung kekayaan paling tinggi yang disebabkan oleh adanya keanekaragaman hayati yang terbesar pula. Lagipula bagian terbesar hutan-hutan Indonesia termasuk dalam hutan hujan tropis yang terletak di dataran rendah itu. Di dalam hutan semacam ini tumbuh berbagai jenis kayu yang bernilai ekonomis tinggi

Dampak Kesehatan Masyarakat

Di Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat beberapa jenis penambangan seperti bijih nikel, aspal, mangan, oniks, emas, dan lainnya. yang tentunya dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa kegiatan penambangan yang menggunakan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses pengolahan mineral yang tentunya bila tidak dikelola dengan baik akan mencemari lahan, air, dan udara, menyebabkan masalah-masalah kesehatan bagi para pekerja dan orang-orang yang tinggal di sekitar tambang. Bahan-bahan kimia beracun yang digunakan dalam pertambangan termasuk sianida dan merkuri. Dampak buruk penambangan terhadap kesehatan masyarakat, seperti keracunan logam berat, infeksi cacing tambang, diare, infeksi saluran pernapasan atas (ispa) dan infeksi menular seksual sebagai konsekwensi logis dari semakin banyaknya yang keluar dan masuk pada daerah penambangan yang tidak memperdulikan lagi nilai-nilai luhur bangsa ini, seperti munculnya pergaulan bebas.

Sebagai contoh sianida, penggunaan sianida dilakukan untuk memisahkan emas dari bijih batuan. Dalam bentuk yang murni, sianida tidak berwarna dan baunya seperti kacang almond pahit. Bila sianida dicampur dengan bahan-bahan kimia lainnya, bau ini bisa tidak tercium. Bahan ini bisa digunakan dalam bentuk bubuk, cair atau gas. Sianida dapat mematikan jika ditelan. Hanya diperlukan sebesar sebutir beras untuk mematikan seseorang. Pemaparan dosis rendah dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan di leher (gondok), yang dapat juga disebabkan oleh kekurangan gizi. Selanjutnya Merkuri, penggunaan merkuri anorganik dapat menyebabkan gagal ginjal sedangkan merkuri organik dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf. Kadar metil merkuri yang berakibat fatal adalah 0,5 gram/kg BB.

Pada daerah penambangan baru akan dilaksanakan pembukaan lahan, tentunya banyak daerah memiliki karakteristik lingkungan yang berbeda akan kondisi lingkungan tersebut, misalnya ada beberapa daerah yang memiliki endemik malaria. secara teori malaria hidup pada daerah lembab, misalnya di hutan. Dalam pembukaan lahan, hutan akan di babat habis dengan menggunakan berbagai macam alat berat. Kondisi ini akan membawa habitat nyamuk anopheles sebagai penyebab malaria kehilangan habitat, sehingga tidak ada pilihan lain nyamuk anopheles akan berpindah habitat, yaitu kerumah masyarakat yang berada di sekitar daerah penambangan. Akibatnya jika nyamuk ini berada disekitar masyarakat maka cepat atau lambat masyarakat yang berada di sekitar penambangan akan diserang penyakit malaria.

Pencegahan

Tentunya, tidak berarti kegiatan penambangan tidak bisa dilakukan, tidak dapat dipungkiri masuknya investor pertambangan sedikit atau banyak akan membawa keuntungan bagi suatu daerah, namun sebelum melakukan kegiatan penambangan terlebih dahulu harus memperhatikan beberapa aspek lingkungan, misalnya Prasyarat Lingkungan Hidup. Ini sangat penting oleh karena dampak dari kerusakan lingkungan hidup akan bermuara pada penurunan derajad kesehatan masyarakat. Jika penduduk Indonesia ingin mendapatkan manfaat dari sektor pertambangan, maka berbagai aktifitas pertambangan harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang menjaga kelestarian lingkungan hidup dan memperhatikan aspek kesehatan masyarakat. Indonesia telah mengadopsi pendekatan umum dalam masalah pengelolaan lingkungan hidup. Kementerian Lingkungan Hidup merupakan otoritas utama dalam mengatur dan memonitor berbagai aspek lingkungan dari sektor pertambangan. Proyek pertambangan yang memberikan dampak lingkungan hidup harus melakukan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini sesuai dengan cara-cara yang berlaku secara internasional. Lebih Penting Lagi Pelaksanaannya. Prosedur AMDAL mencakup Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkunga (RKL), Rencana Pengawasan Lingkungan (RPL). Hal yang patut diperhatikan adalah ketegasan bahwa proyek konstruksi pertambangan tidak dimulai sebelum ANDAL disetujui.

Cara terbaik untuk menghindari bahaya dari bahan-bahan kimia beracun, termasuk logam-logam berat adalah dengan tidak menggunakannya.Tetapi jika racun-racun tetap harus digunakan, ada cara-cara untuk menghindari dan mengurangi bahayanya. Gunakan peralatan pelindung jika memungkinkan, Cuci tangan berkali-kali sepanjang hari, Jangan menyentuh muka, atau menyentuh orang lain jika sedang bekerja dengan bahan kimia beracun atau berada di sekitar bahan beracun kecuali jika Anda mencuci tangan lebih dulu. Tuntut agar pengusaha tambang mengurangi debu tambang dan pencemaran udara, Jangan pernah makan di sekitar tempat pemakaian, pencampuran dan penyimpanan bahan kimia, Simpan bahan kimia secara aman.

Telah banyak informasi akan dampak dari penambangan baik positif maupun negatif, pilihannya ada pada kita semua. secara personal mari kita mengawasi kegiatan penambangan, jangan ragu untuk menyampaikan kegiatan penambangan yang merusak lingkungan. Ingat, lingkungan menjadi rusak/tercemar kesehatan masyarakat menjadi taruhannya. Tetapi mari beri dukungan pada perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan yang senantiasa memperhatikan lingkungan dan masyarakat di sekitar penambangan. Sehingga jika pengawasan yang dilakukan semua pihak berjalan sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa ini, maka tidak diragukan lagi kesejahteraan masyarakat akan tumbuh, terlebih masyarakat akan berada dalam kondisi yang sehat.